Anggap mencampuri upaya reunifikasi, China ultimatum AS

Beijing tidak segan-segan menerjunkan pasukan militer demi merealisasikan One-China policy.

Prajurit perempuan dari sebuah unit artileri berpartisipasi dalam latihan militer Han Kuang, yang menyimulasikan serangan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke pulau, di Pingtung, Taiwan, Kamis (30/5). /Antara Foto

Menteri Pertahanan China Wei Fenghe memperingatkan agar Amerika Serikat (AS) tidak ikut campur dalam upaya 'reunifikasi' China dengan Taiwan. Wei menegaskan, Beijing tidak segan-segan menerjunkan pasukan militer demi merealisasikan One-China policy

"Kami akan mengupayakan proses reunifikasi secara damai dengan sepenuh hati, namun kami tidak menjanjikan tak bakal menggunakan kekuatan (militer) untuk mencapainya. Kami akan memperjuangkannya hingga akhir," ujar Wei di sela-sela Shangri-la Dialogue di Singapura, Minggu (2/6) seperti dikutip Reuters

Menurut Wei, China semata mengikuti 'teladan' Presiden AS ke-16 Abraham Lincoln dalam upaya reunifikasi. Pada masa perang sipil, Lincoln sukses mencegah pemisahan diri sejumlah negara bagian di AS. "Amerika Serikat tidak bisa dipisahkan, begitu juga China. China harus dan akan melaksanakan reunifikasi," imbuhnya. 

Lebih jauh, Wei mengatakan, AS tidak punya justifikasi dalam mencampuri urusan domestik China. "Upaya-upaya memisahkan China akan gagal. Intervensi asing terkait isu Taiwan ditakdirkan untuk gagal," kata dia. 

Beijing mengklaim kawasan Laut China Selatan termasuk daratan Taiwan sebagai bagian dari teritori mereka. Presiden China Xi Jinping bahkan menegaskan tak akan melepas satu jengkal pun wilayah yang 'dikuasai' China itu ke pihak asing.