Drama pencalonan Putri Thailand sebagai perdana menteri berakhir

Polemik pencalonan Putri Ubolratana Rajakanya berakhir setelah Raja Thailand Maha Vajiralongkorn turun tangan.

Putri Thailand Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi. / Government of Thailand

Drama politik jelang pemilu di Thailand berakhir pada Sabtu (9/2), ketika partai yang menominasikan Putri Ubolratana Rajakanya sebagai perdana menteri mengakhiri pencalonannya. 

Langkah tersebut diambil setelah Raja Maha Vajiralongkorn, yang notabene adik Putri Ubolratana Rajakanya, menyebut pencalonan kakaknya inkonstitusional.

Partai Thai Raksa Chart menyatakan sumpah setianya kepada Raja Maha Vajiralongkorn lewat sebuah pernyataan yang dirilis setelah intervensinya pada larut malam. Selain itu, partai tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Putri Ubolratana Rajakanya atas kebaikannya terhadap mereka.

Thai Raksa Chart bersekutu dengan taipan dan mantan PM yang diasingkan, Thaksin Shinawatra. Dukungan yang meluas terhadap Thaksin dan gelar kerajaan Putri Ubolratana Rajakanya dinilai merupakan kombinasi pas untuk menjadikannya kandidat terdepan.

Bukan tidak mungkin, Putri Ubolratana Rajakanya dapat menjembatani 'perpecahan' dua kutub sosio-politik di Thailand antara kaos merah, pendukung Thaksin, dengan kaos kuning, yang  konservatif dan bersekutu dengan militer.