Dubes Umar: Korsel sudah antisipasi lonjakan kasus Covid-19

Sejak relaksasi diterapkan di Korea Selatan, muncul klaster-klaster penyebaran baru Covid-19.

Pejalan kaki memakai masker pelindung menyeberangi sebuah jalan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/5), di tengah pandemik Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan bahwa pemerintah setempat telah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus infeksi Covid-19 sejak relaksasi pembatasan sosial pada 6 Mei.

Sebelum 6 Mei, Dubes Umar menjelaskan bahwa kasus infeksi harian sudah tinggal satu digit. Namun, sejak relaksasi diterapkan, muncul klaster-klaster penyebaran baru.

"Lonjakan memang sudah diantisipasi karena begitu ada pelonggaran orang pasti pergi ke tempat ibadah, tempat hiburan, dan taman-taman," jelas dia dalam seminar virtual 'New Normal Lintas Negara' pada Sabtu (13/6).

Dubes Umar menuturkan, sejak 6 Mei, klaster-klaster baru terdeteksi di Seoul, Incheon, dan sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Gyeonggi.

"Sejak relaksasi, kasus-kasus infeksi harian meroket menjadi 50 per hari, bahkan pernah menyentuh 90 kasus. Karena itu, aturan social distancing kembali diperketat pada 29 Mei," tutur dia.