Duterte tolak penyelidikan internasional soal perang terhadap narkoba

Penyelidikan tersebut diusulkan oleh seorang jaksa yang mewakili Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Facebook/@rodyduterte

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan internasional terkait pembunuhan dalam perang pemerintahannya melawan narkoba. Penyelidikan ini diusulkan oleh seorang jaksa yang mewakili Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Sejumlah kelompok hak asasi manusia dan kritikus Duterte menyambut baik proposal ICC. Mereka menilai, penyelidikan skala penuh akan membawa keadilan bagi keluarga dari ribuan orang yang terbunuh dalam operasi pemerintah melawan narkoba.

Terlepas dari kekhawatiran masyarakat internasional tentang tindakan keras terhadap narkoba, Duterte tetap populer di dalam negeri. Banyak orang Filipina mendukung sikap kerasnya terhadap kejahatan.

"Kami tidak akan bekerja sama karena kami bukan lagi anggota (dari ICC)," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam konferensi pers.

Presiden Duterte membatalkan keanggotaan Filipina dalam perjanjian pendirian ICC pada Maret 2018. "Kami tidak membutuhkan orang asing untuk menyelidiki pembunuhan dalam perang narkoba karena sistem hukum juga bekerja di Filipina," tambah Roque.