Erdogan umumkan lebih dari 35.000 orang tewas akibat gempa

Hal itu menjadikan bencana tersebut paling mematikan sejak negara itu didirikan 100 tahun lalu.

Seorang pria bermain dengan anaknya di rumah sakit darurat yang didirikan di kapal perang Bayraktar Turki yang berlabuh di pelabuhan dekat kota Iskenderun, Turki selatan, Selasa, 14 Februari 2023. Foto AP/Francisco Seco

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (14/2), mengumumkan bahwa lebih dari 35.000 orang tewas di Turki akibat gempa bumi pekan lalu. Hal itu menjadikan bencana tersebut paling mematikan sejak negara itu didirikan 100 tahun lalu.

Sementara jumlah korban tewas hampir pasti akan meningkat lebih jauh lagi, banyak dari puluhan ribu korban selamat yang kehilangan tempat tinggal masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti mencari perlindungan dari hawa dingin yang menggigit.

Kematian yang dikonfirmasi di Turki melewati yang tercatat dari gempa besar Erzincan pada 1939 yang menewaskan sekitar 33.000 orang.

Erdogan mengatakan, 105.505 terluka akibat gempa 6 Februari yang berpusat di sekitar Kahramanmaras dan gempa susulannya. Sementara, hampir 3.700 kematian telah dikonfirmasi di negara tetangga Suriah, menjadikan jumlah korban gabungan di kedua negara menjadi lebih dari 39.000.

Presiden Turki, yang menyebut gempa itu sebagai "bencana abad ini," mengatakan, lebih dari 13.000 orang masih dirawat di rumah sakit.