Gempa M6,1 guncang Afghanistan, sedikitnya 920 orang meninggal

Gempa dengan kekuatan itu diperkirakan menyebabkan kerusakan parah di daerah terpencil.

Dalam foto yang dirilis oleh kantor berita pemerintah Bakhtar, warga Afghanistan yang terluka dievakuasi dalam gempa bumi di provinsi Paktika, Afghanistan timur, Rabu (22/6/2022). Kantor Berita Bakhtar via AP

Sebuah gempa kuat melanda daerah pedesaan dan pegunungan di Afghanistan Timur Rabu (22/6) pagi, menewaskan sedikitnya 920 orang dan melukai 600 lainnya, dalam gempa paling mematikan dalam dua dekade, kata pihak berwenang. Para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan meningkat.

Informasi masih langka tentang gempa berkekuatan M6,1 di dekat perbatasan Pakistan, tetapi gempa dengan kekuatan itu diperkirakan menyebabkan kerusakan parah di daerah terpencil, di mana rumah dan bangunan lain dibangun dengan buruk dan tanah longsor sering terjadi.

Upaya penyelamatan kemungkinan akan sulit karena banyak lembaga bantuan internasional meninggalkan Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara itu tahun lalu dan penarikan militer AS dari perang terpanjang dalam sejarahnya. Kendati begitu, tim penyelamat bergegas ke daerah itu dengan helikopter.

Jumlah korban tewas, yang diberikan oleh pejabat darurat Afghanistan Sharafuddin Muslim, menjadikannya gempa paling mematikan sejak 2002, ketika gempa berkekuatan M6,1 menewaskan sekitar 1.000 orang di Afghanistan Utara, tak lama setelah invasi pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban menyusul serangan 9/11.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kantor Berita Bakhtar yang dikelola negara Abdul Wahid Rayan, menulis di Twitter bahwa 90 rumah telah hancur di Paktika dan puluhan orang diyakini terperangkap di bawah reruntuhan.