Akibat invasi Rusia, harga minyak dunia menjadi US$130 per barel

Di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan, ada tanda-tanda pasar belum kekurangan minyak.

Ilustrasi. iStock

Invasi Rusia ke Ukraina kembali memengaruhi kestabilan harga minyak dunia. Minyak naik menuju US$130 Amerika per barel pada Rabu (9/3). Kenaikan ini mencapai empat persen dari sebelumnya.

Kenaikan disebabkan oleh minyak mentah asal Rusia yang tidak menemukan pembeli. Beberapa negara seperti Jepang, Kanada, dan Singapura, mendeklarasikan boikot ekonomi karena penyerangan Rusia pada negara tetangganya.

Seperti dilansir Reuters, harga masih akan sangat fluktuatif mengingat Amerika Serikat melarang impor minyak dari Rusia meskipun negeri Paman Sam sudah memiliki daftar pembeli yang jelas. Perusahaan minyak Shell dan Pemerintah Inggris juga berhenti membeli minyak mentah dari Rusia.

Sementara itu, Firma Investasi JP Morgan memperkirakan, sekitar 70% minyak laut Rusia berjuang untuk menemukan pembeli.

"Yang jelas adalah bahwa krisis saat ini tidak akan diselesaikan di masa mendatang sebelum tercetusnya perdamaian. Akibatnya harga minyak diperkirakan akan tetap pada tingkat yang tinggi," kata Pialang Minyak PVM, Tamas Varga.