Hiperbola China atas tarif impor barang AS

Kementerian Perdagangan China sebut Trump baru saja memulai perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi.

Perang dagang mungkin tidak akan menguntungkan kedua negara/Pexels.

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kembali menghangat. Kedua negara kembali terlibat dalam kondisi perang dagang yang sengit usai China menaikkan tarif impor kedelai yang berasal dari AS. 

China berdalih, tarif tinggi impor kedelai sebagai akibat dari kebijakan Presiden AS Donald Trump. Bahkan Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa Trump baru saja memulai perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi. 

Sayangnya, respons Pemerintah China tersebut mendapat olok-olok dari ekonom asal AS. Douglas Irwin, seorang profesor ekonomi di Dartmouth dan Chad Bown yakni peneliti ekonomi internasional menyebut klaim China tersebut terbilang berani. Sayangnya, tidak didukung oleh fakta. 

Bahkan penulis Clashing Over Commerce: A History of A.S. Trade Policy Irwin, seperti yang dikutip The Washington Post menyebut pernyataan China hiperbola. Bagi Irwin, depresi besar terjadi kalau perdagangan dunia turun 25% akibat kebijakan Trump tersebut. 

Persentase penurunan tersebut terjadi apabila adanya hambatan perdagangan. Nah, sepenilaian Irwin pihaknya belum melihat penurunan besar dalam perdagangan dunia seperti yang pernah terjadi di masa lalu.