Hizbullah tuduh Arab Saudi ekspor teroris ke Irak, PM Lebanon: Bukan sikap Lebanon!

Para pejabat Lebanon termasuk Presiden Michel Aoun, sekutu Hizbullah, dan Mikati telah menyerukan dialog dengan Arab Saudi.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati. Foto Istimewa

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, mengatakan kritik terhadap Arab Saudi oleh pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, yang didukung Iran tidak melayani kepentingan nasional atau mewakili sikap resmi negara itu. Hasan Nasrallah sebelumnya menuduh Arab Saudi mengekspor ideologi negara Islam atau ISIS dan mengangkut mobil yang dilengkapi dengan bahan peledak untuk serangan bunuh diri ke Irak.

“Yang Mulia, teroris adalah yang mengekspor ideologi Daesh ke dunia,” kata Nasrallah, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS seperti dikutip Reuters, Selasa (4/1). Teroris adalah orang yang mengirim ribuan orang Saudi untuk melakukan operasi bunuh diri di Irak dan Suriah.

Nasrallah juga mengecam Arab Saudi karena hubungannya yang dekat dengan Amerika Serikat dan serangan militer ke Yaman. Komentar Nasrallah datang sebagai tanggapan terhadap lawan politik dan kritikus di Lebanon. Partai yang didukung Iran itu dinilai merusak hubungan antara Lebanon dengan Arab Saudi.

Atas kejadian itu, Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk Arab lainnya menarik duta besar dan mengusir utusan Lebanon pada bulan Oktober dan November. Mikati menanggapi dalam sebuah pernyataan, bahwa dirinya menjauhkan diri dari pemimpin Hizbullah.

"Apa... Nasrallah mengatakan tentang Kerajaan Arab Saudi malam ini tidak mewakili posisi pemerintah Lebanon dan sebagian besar warga Lebanon. Bukan kepentingan Lebanon untuk menyinggung negara Arab mana pun, terutama negara-negara Teluk. Demi Tuhan, kasihanilah Lebanon dan rakyat Lebanon dan hentikan retorika sektarian dan politik yang penuh kebencian," kata dia.