Pasukan Israel akan tetap berada di lima lokasi strategis di Lebanon selatan dekat perbatasan. Padahal, batas waktu penarikan penuh mereka jatuh pada Selasa ini.
Pemerintah Lebanon menentang penundaan lebih lanjut dalam penarikan Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dengan kelompok militan Hizbullah.
Sebelumnya pada hari Senin, serangan pesawat tak berawak di Lebanon selatan menewaskan kepala operasi militer Hamas di negara itu, kata tentara Israel.
Serangan di kota pelabuhan Sidon menewaskan Mohammad Shaheen, kepala departemen operasi Hamas di Lebanon, menurut militer Israel.
Tentara Israel menuduh Shaheen "baru-baru ini merencanakan serangan teror, yang diarahkan dan didanai oleh Iran, dari wilayah Lebanon terhadap warga negara Israel".
Hamas mengonfirmasi kematian Shaheen tetapi menggambarkannya sebagai komandan militer.
Rekaman menunjukkan sebuah mobil dilalap api setelah serangan di dekat pos pemeriksaan tentara Lebanon dan stadion olahraga kota Sidon.
Batas waktu penarikan pasukan semula adalah akhir Januari, tetapi di bawah tekanan Israel, Lebanon setuju untuk memperpanjangnya hingga 18 Februari.
Sejak gencatan senjata, Israel terus melancarkan serangan udara di Lebanon selatan dan timur, dengan mengatakan bahwa Israel menargetkan lokasi militer yang berisi rudal dan peralatan tempur.
Israel dan Lebanon saling menuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata. (irishexaminer)