Jerman tegaskan dapat diandalkan dalam krisis Ukraina

Pemerintah Jerman sebelumnya telah menolak untuk bertindak atas seruan senjata dari Kyiv.

Kanselir Jerman Olaf Scholz tiba Washington untuk pembicaraan langsung dengan Presiden Biden untuk membahas ancaman Rusia. Foto twitter.com/GermanAmbUSA

Jerman sedang bersiap untuk mengirim bala bantuan ke kelompok tempurnya di Lituania ketika Kanselir Olaf Scholz, menuju ke Washington untuk meyakinkan sekutu NATO bahwa negaranya dapat diandalkan selama krisis Ukraina.

Perencanaan tentatif untuk pengerahan lebih lanjut pasukan militer Jerman menyusul kritik selama berminggu-minggu terhadap pendekatan Berlin terhadap mobilisasi 145.000 tentara Rusia di perbatasan dengan Ukraina. Pemerintah Jerman sebelumnya telah menolak untuk bertindak atas seruan senjata dari Kyiv dan adanya ketidakjelasan mengenai masa depan pipa gas Rusia Nord Stream 2 ke Jerman jika terjadi serangan di perbatasan Ukraina.

Namun dalam sebuah wawancara dengan kelompok media Funke, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menekankan, komitmen militer berkelanjutan pemerintahnya di sisi Timur NATO.

“Kami (Jerman) telah memberikan kontribusi yang sangat penting di Lithuania, di mana kami adalah satu-satunya negara di Uni Eropa yang memiliki grup pertempuran,” katanya. “Pada prinsipnya, pasukan tambahan tersedia sebagai bala bantuan," kata dia lagi.

Saat diskusi mengenai bala bantuan pasukan berlanjut, pemerintah Jerman akan melakukan serangan diplomatik minggu ini, dengan Scholz akan berada di Gedung Putih pada Senin (7/2). Kemudian, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, diharapkan di Ukraina pada Senin dan Selasa (8/2), Di mana Annalena akan memeriksa garis depan. antara pasukan Ukraina dan daerah yang dikuasai oleh separatis yang berbasis di Rusia.