Lambaian dan senyum gadis kecil kepada ayahnya sebelum dibunuh Israel

Menggunakan mobil van sewaan tetangga, beberapa anggota keluarga besar berangkat dari tempat tinggal mereka di kawasan Khan Younis.

Musleh al-Shaer (kiri) duduk di samping gambar putrinya Layan, seorang korban serangan besar terbaru Israel di Gaza. Foto Abdullah al-Naami

Di sebuah sore yang terik di Gaza, Layan al-Shaer, 10, ingin bermain di pantai.  “Itu adalah idenya bahwa kami pergi ke pantai,” kata ibu Layan, Haala. "Dia sangat bersemangat. 'Aku ingin jalan-jalan ke pantai sebelum aku kembali ke sekolah,' kata Layan kepadaku,” Haala meneruskan ceritanya.

Menggunakan mobil van sewaan tetangga, Layan dan beberapa anggota keluarga besar berangkat dari tempat tinggal mereka di kawasan Khan Younis.

Musleh, ayah Layan, tinggal di rumah. Ia mengingat bagaimana dia melambai pada Layan ketika van itu pergi, Musleh berkata: “Saya tidak tahu bahwa ini akan menjadi terakhir kalinya saya melihat senyum gadis kecil saya.”

Segera setelah mereka berangkat, sebuah rudal ditembakkan ke truk dari pesawat tak berawak Israel. Israel telah memulai serangan besar-besaran terhadap Gaza pada hari itu, 5 Agustus.

“Anak-anak saya dan sepupu mereka mengobrol dan bernyanyi,” kata Halaa, ibu Layan. "Kemudian, dalam sekejap mata, ada ledakan dan lantai van berlumuran darah."