Langgar aturan lockdown, Menteri Komunikasi Afrika Selatan dihukum

Afrika Selatan mencatat 1.845 kasus positif coronavirus jenis baru. Dari jumlah itu, 18 orang meninggal dan 95 dinyatakan pulih.

Seorang pria berjalan melewati spanduk yang bertuliskan imbauan untuk tetap berada di rumah jelang lockdown selama 21 hari untuk menekan penularan Covid-19, di Cape Town, Afrika Selatan, Kamis (26/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Rabu (8/4) menjatuhkan sanksi disiplin pada Menteri Komunikasi Stella Ndabeni-Abrahams berupa cuti khusus tanpa gaji selama dua bulan karena makan siang bersama di tengah karantina wilayah atau lockdown.

Langkah tersebut diambil Ramaphosa setelah foto Ndabeni-Abrahams sedang makan siang dengan mantan pejabat beredar di media sosial, yang berarti melanggar aturan diam di rumah selama masa karantina wilayah tiga pekan mulai 27 Maret untuk menahan penyebaran coronavirus jenis baru.

Berdasarkan aturan yang diterapkan, masyarakat hanya diizinkan keluar rumah untuk kegiatan yang sangat mendesak, seperti membeli makanan atau mencari layanan kesehatan. Polisi pun telah menahan lebih dari 17.000 orang pada beberapa hari pertama, kebanyakan karena melanggar aturan ini.

"Presiden sangat amat meyakini bahwa tidak ada siapa pun, termasuk menteri, yang berbeda di mata hukum. Beliau mengatakan tidak boleh ada yang meremehkan upaya bangsa menyelamatkan nyawa dalam situasi yang parah ini," kata juru bicara Ramaphosa, Khusela Diko.

Partai oposisi terbesar Afrika Selatan, Aliansi Demokratik, bahkan telah meminta Ramaphosa untuk memecat Ndabeni-Abrahams dan melayangkan tuntutan hukum kriminal terhadap dia.