Madagaskar dilanda krisis pangan akibat kekeringan panjang

"Kami dulu menyebut Madagaskar sebagai pulau hijau, tetapi sayangnya sekarang lebih cocok disebut pulau merah."

Petugas Program Pangan PBB (WFP) memeriksa kondisi kesehatan seorang anak yang mengalami gizi buruk di Madagaskar. Dokumentasi WFP

Madagascar Berjuang Hadapi Kekeringan Panjang, Sebuah Pulau Hijau Berubah Jadi Merah


Selatan Madagaskar tengah berjuang menghadapi kekeringan panjang. Pangkalnya, daerah-daerah yang tadinya hijau kini mengering dan menjadi merah.

Kekeringan tersebut merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir bersamaan dengan deforestasi dan pembukaan lahan untuk kebutuhan pertanian. Orang-orang setempat bahkan menyebut Madagaskar selatan sebagai “mangkuk debu”.

Sejumlah warga pun mendatangi Pos Program Pangan Dunia PBB (WFP) dekat kawasan Anjeky Beanatara, untuk memeriksakan kesehatan anak-anaknya, yang diduga kekurangan gizi. Selain itu, untuk mendapatkan makanan.

“Tidak ada yang bisa dipanen. Itu sebabnya kami tidak punya apa-apa untuk dimakan dan kami kelaparan,” kata ibu tujuh anak, Tarira, di Pos WFP.