New York Times: MBS pernah ungkap niat membunuh Khashoggi

Niat untuk menghabisi Khashoggi itu diungkapkan MBS kepada seorang ajudan pada 2017.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Instagram/@special_royal

Satu tahun sebelum Jamal Khashoggi tewas, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau MBS pernah mengatakan kepada seorang ajudan bahwa dia akan menggunakan "peluru" untuk memburu Khashoggi jika pria itu tidak kembali ke rumahnya dan mengakhiri kritikannya terhadap pemerintah.

"Komentar MBS kepada seorang ajudan tinggi pada 2017 dibuat jauh sebelum Khashoggi tewas pada Oktober lalu di Konsulat Arab Saudi di Istanbul," ungkap New York Times, Kamis (7/2), dengan mengutip pejabat asing dan AS saat ini dan sebelumnya yang mengetahui soal laporan intelijen. "Komentar-komentar tersebut disadap oleh badan intelijen Amerika."

New York Times lebih lanjut menulis, "Pengulas intelijen AS secara metaforis menafsirkan komentar "peluru", mempunyai makna putra mahkota tidak harus berarti menembak Khashoggi, tetapi mereka berpikir itu menunjukkan niatnya untuk membunuh wartawan tersebut jika dia tidak pulang ke kerajaan tersebut."

Riyadh, yang sebelumnya membantah bahwa Arab Saudi mengetahui hilangnya Khashoggi sebelum memberikan penjelasan yang bertolak-belakang, dengan tegas bersikeras bahwa MBS tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Perwakilan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, CIA dan Badan Keamanan Nasional belum merespons artikel New York Times itu.