Operasi Fajar Merah: Misi memburu Saddam Hussein

Hari ini 18 tahun lalu Presiden Irak Saddam Husein tertangkap di sebuah persembunyian di Tikrit.

Saddam Husein. foto ist

Sudah 18 tahun berlalu sejak Operasi Fajar Merah (Red Dawn Operation) 13 Desember 2003 yang dilancarkan militer Amerika Serikat berhasil menangkap pemimpin tertinggi Irak Saddam Hussein. 

Amerika Serikat membentuk satuan tugas (satgas) khusus dan menjuluki Saddam Hussein sebagai Target Nilai Tertinggi Nomor Satu. Operasi militer sejak pertengahan 2003 itu berhasil meringkus Saddam Hussein tanpa perlawanan di sebuah lubang tempat dia bersembunyi di Tikrit, kota kelahirannya.

Mengutip history.co.uk pada 5 November 2006 Saddam Hussein dijatuhi hukuman mati. Eksekusinya dilakukan pada 30 Desember 2006. Saat itu dunia dibuat kaget karena Saddam yang dikenal diktator mau menandatangani surat hukuman mati yang membuat hidupnya berakhir menyedihkan. 

Dia dituduh atas kejahatan kemanusiaan karena berusaha mencaplok Kuwait sejak 1990 yang juga menyebabkan Perang Teluk melawan Amerika Serikat. Diduga kuat alasan Saddam ingin menguasai Kuwait adalah karena keinginannya mengusir Israel dari daerah-daerah yang telah didudukinya, yakni tepi barat Sungai Jordan, Jalur Gaza dan dataran tinggi Golan. Saddam sangat pro terhadap Palestina karena Kuwait erat sekali hubungannya dengan perjuangan Palestina. Mereka dianggap membunuh orang-orang Palestina dengan seenaknya.

Saddam Hussein dianggap oleh Amerika Serikat sebagai penjahat internasional menyusul sejumlah peristiwa perang yang melibatkan Irak sebagai representasi atas dirinya. Saddam telah menguasai Irak pada 1979 karena aktif secara politik, meyakini ideologi nasionalis Arab yang revolusioner Baathisme.