Pemimpin Hong Kong tertawakan Desakan AS untuk merebut superyacht miliader Rusia

Lee mengatakan Hong Kong mematuhi sanksi PBB, tetapi sanksi AS, Inggris atau Uni Eropa kepada Mordashov tidak berlaku di Hong Kong.

Superyacht Nord Foto: Yachtcharterfleet

Superyacht Nord, yang diduga milik seorang miliader Rusia, Alexey Mordashov, tiba di pelabuhan Asia, Hong Kong Rabu lalu. Amerika Serikat dan Barat pun mendesak Hong Kong untuk merebut properti itu sebagai sanksi terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Pemimpin Hong Kong John Lee mengatakan dia "menertawakan" Amerika Serikat atas seruan itu. Lee mengatakan Hong Kong mematuhi sanksi PBB, tetapi sanksi AS, Inggris atau Uni Eropa kepada Mordashov tidak berlaku di Hong Kong.

"Kami tidak dapat melakukan apa pun yang tidak memiliki dasar hukum," kata Lee kepada wartawan. "Kami akan mematuhi sanksi PBB, itu adalah sistem kami, itu adalah aturan hukum kami."

Reputasi Hong Kong dalam Bahaya, Kata AS
Komentar Lee datang sehari setelah Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa "kemungkinan penggunaan Hong Kong sebagai tempat berlindung yang aman oleh individu yang menghindari sanksi dari berbagai yurisdiksi semakin jadi pertanyaan terkait transparansi lingkungan bisnisnya.

"Reputasi Hong Kong sebagai pusat keuangan bergantung pada kepatuhannya terhadap hukum dan standar internasional," tambah Departemen Luar Negeri AS.