Pendeta ajak pengikutnya serbu markas geng kriminal bersenjata: Ujian keimanan

“Kerumunan ini bertujuan untuk mengusir anggota geng yang bermarkas di Kanaan,” jelas Elbé, mengacu pada pinggiran utara ibu kota Haiti.

Pendeta bawa pengikutnya serbu markas geng kriminal: Ujian keimanan

Kepolisian Nasional Haiti telah mengumumkan bahwa mereka akan membuka penyelidikan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas insiden mematikan pada hari Sabtu. Di hari itu, seorang pemimpin gereja memimpin umat paroki, membawa berbagai senjata, mendatangi tempat yang dikuasai geng di ibu kota Port-au-Prince. Mereka kemudian disambut anggota geng dengan tembakan. Bentrokan berdarah pun terjadi. CNN melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas.

Frantz Elbé, direktur jenderal kepolisian, mengatakan penyelidikan ini akan membantu memastikan “tindakan tidak konyol seperti itu tidak akan terjadi lagi”.

“Polisi mengutuk tragedi yang disesalkan ini dan menyampaikan simpatinya kepada keluarga dan orang-orang terkasih para korban,” tambah Elbé.

Dalam siaran persnya pada hari Senin, Elbé menggambarkan bagaimana “kerumunan besar” berkumpul di belakang pemimpin agama Marcorel Zidor selama akhir pekan, mengenakan seragam hijau zaitun dan pakaian yang bertuliskan namanya.

“Demonstrasi spontan” ini melibatkan ratusan orang, beberapa di antaranya membawa parang dan senapan serbu."