Pengepungan biara Kosovo memakan korban, 4 tewas

Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dan Menteri Dalam Negeri Xhelal Svecla menyalahkan "penjahat yang disponsori Serbia".

Petugas polisi berpatroli pasca-penembakan, di jalan menuju desa Banjska. Foto REUTERS-Laura Hasani

Orang-orang bersenjata dengan kendaraan lapis baja menyerbu sebuah desa di wilayah Kosovo yang mayoritas penduduknya beretnis Serbia pada Minggu (24/9), melawan polisi dan membarikade diri di sebuah biara dalam kekerasan yang merebak di wilayah utara yang bergolak.

Polisi Kosovo mengatakan satu petugas dan tiga dari sekitar 30 penyerang tewas dalam baku tembak di sekitar desa Banjska.

Para biksu dan peziarah dikurung di kuil biara Ortodoks Serbia saat pengepungan berlangsung selama berjam-jam.

Etnis Albania merupakan mayoritas dari 1,8 juta penduduk Kosovo, bekas provinsi Serbia. Namun sekitar 50.000 warga Serbia merupakan mayoritas di wilayah utara, tempat bentrokan pada bulan Mei melukai puluhan pengunjuk rasa dan pasukan penjaga perdamaian aliansi NATO.

Warga etnis Serbia tidak pernah menerima deklarasi kemerdekaan Kosovo pada tahun 2008 dan masih menganggap Beograd sebagai ibu kota mereka lebih dari dua dekade setelah pemberontakan gerilya Albania Kosovo melawan pemerintahan Serbia yang represif.