Pengungsi nonkulit putih Ukraina diserang di Polandia

Menurut polisi, tiga orang India dipukuli oleh lima pria, salah satu dari mereka dirawat di rumah sakit.

Ilustrasi. Foto iStock

Pengungsi nonkulit putih menghadapi kekerasan dan pelecehan rasis di Przemyśl, Polandia oleh kelompok nasionalis negara tersebut.

Namun, aparat kepolisian Polandia telah memperingatkan bahwa laporan palsu mengenai kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina beredar luas di media sosial. Padahal, yang terjadi diduga nasionalis Polandia menyerang dan melecehkan kelompok-kelompok orang Afrika, Asia Selatan dan Timur Tengah yang telah melintasi perbatasan.

Seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (20/4), polisi menyebutkan seorang penyerang berpakaian hitam tengah mencari kelompok pengungsi nonkulit putih, terutama siswa sekolah yang baru saja tiba di Polandia di stasiun kereta Przemyśl dari kota-kota di Ukraina setelah invasi Rusia. Menurut polisi, tiga orang India dipukuli oleh lima pria, salah satu dari mereka dirawat di rumah sakit.

"Sekitar pukul 19.00, orang-orang ini mulai berteriak terhadap kelompok-kelompok pengungsi Afrika dan Timur Tengah yang berada di luar stasiun kereta api," kata dua wartawan Polandia dari media agensi OKO. Polisi turun tangan dan petugas antihuru hara dikerahkan setelah sekelompok pria tiba meneriakkan "Przemyśl always Polish".

"Saya bersama teman-teman saya, membeli sesuatu untuk dimakan di luar," kata Sara, 22, dari Mesir, seorang mahasiswa di Ukraina. Dia bercerita sekelompok orang datang dan mulai melecehkan sekelompok pria dari Nigeria. Mereka tidak membiarkan orang-orang Nigeria itu memasuki tempat makan, kemudian berteriak kepada Sara untuk kembali ke negaranya.