Perang Suriah, tiga negara klaim demi hentikan senjata kimia

Ketiga negara beralasan serangan ke Suriah untuk menghentikan korban lebih banyak lagi berjatuhan akibat senjata kimia milik Suriah.

Tentara Suriah sedang melakukan patroli pasca serangan militer dari AS, Inggris dan Prancis./Antara Foto

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis mengebom beberapa target tempat penyimpanan bahan kimia di Suriah pada Sabtu pagi. Serangan tersebut sebagai respons atas penggunaan gas kimia terhadap warga sipil di Kota Douma, pekan lalu, oleh pasukan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Presiden AS Donald Trump seperti dikutip dari BBC menyebut bahwa operasi tersebut merupakan kombinasi dengan pasukan Prancis dan Inggris dan kini sedang berlangsung. Dalam keterangan pers Pentagon, Jenderal Josep Dunford mengungkapkan tiga target utama yang diserang. 

Rinciannya adalah, fasilitas penelitian ilmiah di Damaskus yang dituding melakukan produksi senjata kimia dan biologi. Kemudian, gudang senjata kimia di Homs. Selanjutnya, fasilitas penyimpanan senjata kimia yang menjadi pusat komando di dekat Homs.

Namun serangan tersebut dilaporkan bisa ditangkis Suriah. Stasiun televisi pemerintahan Suriah menyatakan militernya berhasil menembak jatuh puluhan misil yang diluncurkan tentara AS, Inggris, dan Prancis.

Jenderal Dunford mengungkapkan AS telah mengidentifikasi targetnya. Sekaligus memitigasi agar tidak terjadi risiko terhadap kubu Rusia yang berada di Suriah. Namun, Pentagon tidak memberikan peringatan kepada Rusia tentang target yang akan dibom.