Pertumbuhan ekonomi lebih lambat, PM Lee: Singapura harus hindari kontraksi langsung

Saat Singapura keluar dari pandemi Covid-19, katanya, ekonomi terus pulih.

Ilustrasi. Foto Pixabay

Situasi ekonomi global tahun ini akan juga dirasakan dalam pertumbuhan ekonomi Singapura yang lebih lambat. Menghadapi perkembangan itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan Singapura harus menghindari kontraksi langsung.  

Dalam pesan May Day-nya, Minggu (30/4) Lee mengatakan bahwa inflasi tetap tinggi tetapi ada harapan akan moderat pada paruh kedua tahun ini. Sementara itu, tingkat pengangguran tetap rendah dan angka penghematan tetap dapat dikelola.

“Secara keseluruhan, kita bisa optimis dengan hati-hati tentang prospek ekonomi langsung kita,” kata Lee.

Saat Singapura keluar dari pandemi Covid-19, katanya, ekonomi terus pulih.

Tahun lalu, produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh 3,6 persen. Sektor-sektor yang terpukul pulih dengan cepat, katanya. Perusahaan pariwisata dan perhotelan kembali berbisnis, dan lalu lintas penumpang di Bandara Changi telah mencapai sekitar 80 persen dari tingkat pra-pandemi, dan akan meningkat lebih jauh seiring pemulihan konektivitas internasional secara progresif.