PM Spanyol: Kita sedang berperang

Spanyol merupakan negara kedua di Eropa yang terdampak parah pandemik Covid-19 setelah Italia. 

Petugas medis mengenakan pakaian pelindung melambaikan tangan dari Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit La Paz di Madrid, Spanyol, Rabu (18/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

Pemerintah Spanyol akan memperpanjang keadaan darurat akibat coronavirus jenis baru hingga 11 April, sementara muncul desakan agar langkah-langkah pembatasan untuk memerangi pandemik diperketat.

Spanyol merupakan negara kedua di Eropa yang terdampak parah pandemik Covid-19 setelah Italia. 

Menurut Kementerian Kesehatan Spanyol, jumlah kasus positif coronavirus jenis baru di negara itu mencapai 28.768 pada Minggu (22/3), naik dari 24.926 pada hari sebelumnya. Dari jumlah itu 1.772 di antaranya meninggal, naik dari 1.326 dari hari sebelumnya. Ada pun 2.575 lainnya dinyatakan sembuh.

Dari 28.768 kasus positif Covid-19, 54% dirawat di rumah sakit dan 12% di antaranya adalah staf kesehatan. Seorang pejabat mengungkapkan kekhawatirannya terkait hal itu mengingat staf kesehatan berada di garis depan dalam penanganan coronavirus jenis baru.

"Kita sedang berperang," ujar Perdana Menteri Pedro Sanchez, menyerukan Eropa untuk meluncurkan program investasi publik dalam jumlah besar dan terkoordinasi seperti Marshall Plan.