Presiden Rouhani: Iran tidak akan menyerah pada tekanan AS

Trump telah berkali-kali mengumumkan kebijakan berupa tekanan maksimum untuk memaksa Teheran menegosiasikan ulang kesepakatan nuklir.

Ilustrasi Iran / Pixabay

Iran tidak akan pernah mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat di bawah tekanan. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Hassan Rouhani pada Minggu (16/2).

Presiden Rouhani menyatakan bahwa bantuan Iran sangat penting dalam membangun keamanan di Timur Tengah.

Relasi antara Iran dan Amerika Serikat mencapai titik kritis pada 2018 setelah Donald Trump memutuskan hengkang dari kesepakatan nuklir 2015. Situasinya kian memburuk usai AS membunuh Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari dan Iran membalas kematiannya dengan menyerang dua pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS. 

Trump telah berkali-kali mengumumkan kebijakan berupa tekanan maksimum untuk memaksa Teheran menegosiasikan ulang kesepakatan nuklir. Menurut Trump, kesepakatan nuklir 2015 yang dicapai di era pemerintahan Barack Obama cacat dan merugikan AS.

"Iran tidak akan pernah bernegosiasi di bawah tekanan ... Kami tidak akan pernah menyerah pada tekanan AS dan kami tidak akan bernegosiasi dari posisi yang lema," kata Presiden Rouhani dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi.