Presiden Ukraina: Tidak ada pemerasan saat ngobrol dengan Trump

Zelensky telah mendapat tekanan untuk menjelaskan percakapannya dengan Trump via telepon pada 25 Juli 2019.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuturkan pada Kamis (10/10) bahwa tidak ada pemerasan yang terjadi selama pembicaraannya dengan Donald Trump via telepon pada 25 Juli. Perbincangan itu telah mendorong upaya pemakzulan terhadap Trump oleh Demokrat di DPR Amerika Serikat.

Zelensky telah mendapat tekanan untuk menjelaskan percakapannya dengan Trump, di mana Presiden ke-45 AS itu meminta Ukraina untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden AS Joe Biden yang juga rival kuat Trump dalam Pilpres 2020 serta putranya Hunter Biden yang bertugas di dewan perusahaan gas Ukraina, Burisma.

Burisma mendapat pengawasan ketat dari mantan jaksa agung Ukraina. Pada 2016, ketika Biden menjabat sebagai Wapres AS, dia dan sejumlah pejabat Barat lainnya, menekan Ukraina untuk menyingkirkan jaksa agung tersebut dengan alasan kekhawatiran atas komitmennya dalam memberantas korupsi.

Trump menuduh Biden mengintervensi untuk menggagalkan penyelidikan atas Burisma. Namun, pihak berwenang Ukraina telah menyatakan tidak ada bukti atas tuduhan tersebut.

Dalam percakapan telepon itu, Trump disebut berulang kali mengatakan pada Zelensky bahwa AS telah sangat, sangat baik ke Ukraina. Sementara Zelensky menuturkan bahwa Ukraina, sebuah negara yang bergantung pada bantuan keuangan dan pertahanan internasional serta rentan dibandingkan dengan negara tetangga, Rusia, yang kuat, bersedia melakukan penyelidikan.