Protes besar di Athena menolak vaksinasi

Protes besar-besaran sudah cukup umum terjadi di Yunani.

Ilustrasi. Pixabay

Lebih dari 5.000 pengunjuk rasa antivaksin, yang beberapa dari mereka mengibarkan bendera Yunani dan salib kayu, berunjuk rasa di Athena pada Rabu (14/7) untuk menentang program vaksinasi coronavirus di Yunani.

Beberapa dari mereka menyerukan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, untuk mengundurkan diri. Para pengunjuk rasa tersebut berkumpul di luar parlemen di bawah pengawasan ketat polisi.

Protes Rabu itu, adalah protes dari pihak oposisi terbesar terhadap upaya inokulasi. Padahal, sebuah jajak pendapat baru-baru ini  menemukan bahwa sebagian besar orang Yunani mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin, dan mayoritas dari mereka mendukung vaksinasi wajib untuk beberapa segmen populasi.

Sekitar 41% orang Yunani sudah divaksinasi lengkap. Pada Senin (12/7), pemerintah memerintahkan vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan dan staf panti jompo menyusul peningkatan tajam dalam infeksi Covid-19 baru di tengah musim pariwisata yang vital.

“Setiap orang berhak memilih. Kami memilih bahwa pemerintah tidak memilih untuk kami," kata Faidon Vovolis, seorang ahli jantung, yang mempertanyakan penelitian ilmiah seputar masker wajah dan vaksin dan mengepalai gerakan 'Bebaskan Lagi', akar dari protes ini. Vovolis mengatakan dia memulai kelompok itu sebagai tanggapan terhadap langkah-langkah keras pemerintah untuk menahan virus.