Retak hubungan dengan Prancis, Australia kini pepet Uni Eropa

Menteri Perdagangan Australia mengatakan, kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa saling menguntungkan.

Kapal selam kelas Collins Angkatan Laut Australia HMAS Waller di dekat Pelabuhan Sydney pada 4 Mei 2020/Foto Reuters

Menteri Perdagangan Australia menyebut kesepakatan perdagangan Australia-Uni Eropa (UE) akan saling menguntungkan, bahkan dimungkinkan kehadiran anggota UE yang lebih besar di Indo-Pasifik. Pernyataan tersebut dikeluarkan ketika Canberra mencoba memperbaiki hubungan dengan Paris setelah membatalkan kesepakatan kapal selam senilai $40 miliar.

Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan, pada Rabu (22/9) mendesak UE untuk maju mendukung kesepakatan perdagangan. "FTA Australia-UE adalah demi kepentingan terbaik semua pihak. Uni Eropa akan menggunakannya sebagai cara untuk memperkuat keterlibatannya dengan Indo-Pasifik karena mereka menyadari bahwa kawasan itu membawa beban ekonomi dunia," kata Tehan dalam pidatonya di Canberra.

Pekan lalu, Australia membatalkan kesepakatan dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional. Australia malah akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral dengan kedua negara itu.

Pembatalan itu telah membuat Prancis marah dan menuduh Australia dan AS 'menikamnya' dari belakang. Prancis juga menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington.

Terkait hal itu, anggota parlemen UE secara terbuka mempertanyakan apakah kesepakatan perdagangan dengan Australia dapat dimungkinkan. Untuk itu, Australia dan UE akan mengadakan putaran pembicaraan berikutnya terkait perdagangan pada 12 Oktober.