Rusia akui wilayah separatis di Ukraina, Eropa khawatir terjadi perang

Kekhawatiran ini dipicu pengalaman 2014 silam, saat Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina.

Pasukan Rusia menggelar latihan militer di Krimea. Getty Images

Negara-negara di Eropa, termasuk Inggris, mengkhawatirkan keputusan Rusia mengakui secara resmi dua wilayah Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk, dikuasai separatis menjadi pertanda invasi secara penuh akan segera dilakukan.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebutkan, pengiriman pasukan Rusia ke dua wilayah itu berpeluang dilanjutkan dengan invasi skala penuh. Pangkalnya, pernah terjadi saat pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada 2014.

"Kami percaya bahwa tindakan Rusia dalam semalam bisa menjadi pendahulu invasi skala penuh, tetapi jelas kami ingin terus mengejar jalan diplomatik yang ada dan kami akan berbicara dengan para pemimpin dunia lainnya," katanya, melansir Reuters pada Selasa (22/2).

Johnson sebelumnya mengatakan, akan mengumumkan soal "rentetan pertama sanksi terhadap Rusia" pada Selasa. "Kami siap untuk melangkah lebih jauh jika Rusia memilih untuk melanjutkan dengan agresi lebih lanjut."

Sebelumnya, Rusia dituduh mengingkari janjinya untuk menarik ratusan ribu militernya dari perbatasan Ukraina. Namun, berdasarkan temuan pejabat Amerika Serikat (AS) dan Ukraina pada Rabu (16/2) menyebutkan, tidak ada bukti Rusia telah menarik pasukan. 
Sebaliknya, kekhawatiran pasukan Rusia akan menyerang Ukraina justru meningkat.