Rusia menyerang pelabuhan Laut Hitam Ukraina

Butuh waktu kurang dari 24 jam bagi Rusia untuk meluncurkan serangan rudal ke pelabuhan Odesa, melanggar janjinya dan merusak komitmennya.

Ladang gandum dilatarbelakangi oleh pembangkit listrik di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Jumat, 22 Juli 2022. AP Photo/Nariman El-Mofty

Rudal Rusia menghantam pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina, hanya beberapa jam setelah Moskow dan Kyiv menandatangani kesepakatan untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dilanjutkan dari sana. Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam serangan udara pada Sabtu (23/7), sebagai "meludahkan muka" ke Turki dan PBB, yang menengahi perjanjian tersebut.

Dua rudal jelajah Kalibr Rusia menghantam infrastruktur pelabuhan dan pertahanan udara Ukraina, kata Komando Selatan militer Ukraina. Gubernur regional Odesa Maksym Marchenko mengatakan, sejumlah orang terluka dalam serangan itu.

Juru bicara komando Nataliya Humenyuk mengatakan tidak ada fasilitas penyimpanan biji-bijian yang terkena serangan di Odesa. Menteri Pertahanan Turki telah berbicara dengan pihak berwenang Ukraina dan menyebutkan satu rudal menghantam silo gandum dan yang lain mendarat di dekatnya tetapi tidak memengaruhi pemuatan di dermaga Odesa.

“Butuh waktu kurang dari 24 jam bagi Rusia untuk meluncurkan serangan rudal ke pelabuhan Odesa, melanggar janjinya dan merusak komitmennya di hadapan PBB dan Turki di bawah perjanjian Istanbul,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko. “Jika tidak terpenuhi, Rusia akan bertanggung jawab penuh atas krisis pangan global,” kata dia lagi.

“Para penyerbu tidak bisa lagi menipu siapa pun,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video malamnya.