Lebih dari 300 sekolah di Johor diliburkan karena kabut asap Sumatera

Keputusan tersebut dibuat setelah rilis Indeks Pencemar Udara atau Air Pollutant Index (API) menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat

Kabut asap menyelimuti Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9)./AntaraFoto

Lebih dari 300 sekolah dan taman kanak-kanak (TK) di selatan Semenanjung Malaysia, Negara Bagian Johor Darul Takzim (Johor) diminta untuk meliburkan untuk sementara semua kegiatan belajar-mengajarnya pada Minggu (15/9) setelah kabut asap di tiga kabupaten Pontian, Muar, dan Tangkak mencapai tingkat sangat tidak sehat.

Keputusan tersebut dibuat setelah rilis Indeks Pencemar Udara atau Air Pollutant Index (API) menunjukkan kualitas udara di ketiga wilayah itu berada pada skala yang sangat tidak sehat. Pencemaran udara terburuk terjadi di Tangkak yang berada pada skala 208 dipantau per 05.00 pagi tadi.

Sebagaimana diketahui, pada skala API antara 0-50 menunjukkan udara pada kualitas baik, 51-100 pada kualitas sedang, 101-200 pada kualitas tidak sehat, 201-300 pada kualitas sangat tidak sehat, dan 301 ke atas menunjukkan status berbahaya.

Penutupan untuk sementara sekolah tersebut pada akhirnya berdampak pada sekitar 64.000 siswa. "Sedangkan kepala sekolah, guru, dan anggota staf lainnya diwajibkan tetap melaksanakan tugasnya sebagaimana biasanya," ujar Ketua Komite Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Sains dan Teknologi Johor Aminolhuda Hassan dalam sebuah acara sembari membagikan 50.000 masker ke sekolah-sekolah di Tangkak dan Muar.

Awal pekan lalu, pemerintah Malaysia juga sudah meliburkan ratusan sekolah dan mengirimkan setengah juta masker di Sarawak, setelah kabut asap naik ke tingkat tidak sehat.