Selandia Baru laporkan kematian pertama terkait vaksin Covid-19

Pihak berwenang menganggap kematian wanita di Selandia Baru karena miokarditis, efek samping langka Vaksin Pfizer.

Foto ilustrasi/Pixabay

Selandia Baru melaporkan kasus kematian pertama terkait vaksin Covid-19 Pfizer pada Senin (30/08). Informasi tersebut dirilis oleh kementerian kesehatan negara tersebut setelah melalui peninjauan oleh Dewan Pemantau Keamanan Vaksin Covid-19 independen tentang kematian seorang wanita pasca-divaksin.

Dalam pernyataannya, pihak berwenang tidak memberikan informasi detail mengenai usia wanita tersebut. Dewan menganggap kematian wanita itu karena miokarditis yang dikenal sebagai efek samping langka dari Vaksin Pfizer Covid-19. Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang dapat membatasi kemampuan organ untuk memompa darah dan dapat menyebabkan perubahan ritme detak jantung.

"Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru di mana kematian pada hari-hari setelah vaksinasi dikaitkan dengan vaksin Pfizer Covid-19," kata pihak kementerian kesehatan.

Sementara itu, tim media Pfizer Selandia Baru tidak segera membalas pertanyaan publik terkait kasus tersebut. "Kasus tersebut telah dirujuk ke koroner dan penyebab kematiannya belum ditentukan," kata pihak kementerian kesehatan.

Dewan Independen menganggap miokarditis kemungkinan disebabkan vaksinasi. Dewan juga mencatat ada masalah medis lain yang terjadi pada saat yang sama dan mungkin mempengaruhi hasil setelah vaksinasi.