Serangan balas dendam, militer Burkina Faso membunuh 223 warga sipil

Negara yang dulunya damai ini telah dirusak oleh kekerasan.

Foto: Vanguardngr

Tentara di Burkina Faso membunuh 223 warga sipil, termasuk bayi dan banyak anak-anak, dalam serangan di dua desa yang dituduh bekerja sama dengan militan. Ini menjadi insiden kekerasan terburuk yang dilakukan militer dalam satu dekade terakhir.

Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah laporan yang diterbitkan kemarin menyebut pembunuhan massal terjadi pada tanggal 25 Februari di desa Nondin dan Soro di bagian utara. Serangan itu juga menewaskan 56 anak-anak.

Organisasi hak asasi manusia tersebut meminta PBB dan Uni Afrika untuk menyediakan penyelidik dan mendukung upaya lokal untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

“Pembantaian di desa Nondin dan Soro hanyalah pembunuhan massal terbaru terhadap warga sipil yang dilakukan militer Burkina Faso dalam operasi pemberantasan pemberontakan,” kata direktur eksekutif Human Rights Watch Tirana Hassan dalam sebuah pernyataan.

“Bantuan internasional sangat penting untuk mendukung penyelidikan yang kredibel terhadap kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan,” sambungnya.