Siapa yang mampu mengalahkan Erdogan?

Pemilu kali ini dirasa sangat penting karena adanya amenendemen konstitusi tahun lalu yang memberikan pengaruh lebih luas kepada Presiden

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, Jumat (22/6). /AntaraFoto/Reuters

Rakyat Turki akan memberikan suaranya pada Sabtu (24/6), untuk memilih anggota parlemen, dan Presiden dengan kekuasaan yang telah ditingkatkan. Masa depan politik Turki ditentukan saat pemilu tersebut.

Pemilu kali ini dirasa sangat penting karena adanya amenendemen konstitusi tahun lalu yang memberikan pengaruh lebih luas kepada Presiden baru. Sebelumnya Presiden Turki hanya jabatan simbolis dalam sistem parlementer. Sistem pemerintahan Turki beralih ke presidensial karena dinilai pemerintahan lebih kuat dan stabil. Sebaliknya, kekuasaan kabinet dan parlemen akan dikurangi.

Jadwal pemilu parlemen sebenarnya dijadwalkan pada 3 November 2019. Tapi, jadwal tersebut dimajukan lebih dari setahun pada April lalu.

Hal yang menarik adalah pemilu kali ini dilaksanakan disaat status darurat yang telah diberlakukan sejak kudeta terhadap pemerintahan Recep Tayyip Erdogan pada Juli 2016 lalu.

Pemilu parlemen akan menentukan 600 anggota parlemen. Sebelumnya pemilu parlemen digelar empat tahun sekali, tapi kini digelar setiap lima tahun sekali. Itu sama sama seperti pemilu presiden yang digelar juga lima tahun sekali.