Sri Lanka kehabisan stok BBM

Stok BBM di Sri Lanka hanya tersisa untuk satu hari.

Ilustrasi Pixabay.

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, menyatakan negaranya sudah tidak lagi memiliki stok Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu dikarenakan krisis ekonomi yang melanda negara tersebut hingga
menimbulkan penjarahan.

Dikutip dari BBC, Rabu (18/5), Ranil mengatakan, butuh US$75 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun untuk mengimpor BBM. Inflasi di negara itu juga menyebabkan kurangnya obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya.

"Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kami," katanya.

Seorang warga Ibu Kota Kolombo bernama Ravindu Parera mengungkapkan, dia sudah mencari BBM sebelum fajar sejak Senin (16/5).

"Kami pergi ke beberapa SPBU dan sebagian besar tutup. Sekitar pukul 05.30 kami mengambil kesempatan dan mengantre di Townhall yang merupakan SPBU yang biasanya menyediakan bahan bakar untuk kendaraan pemerintah," ujarnya.