Survei: Mayoritas rakyat AS salahkan Trump atas shutdown

Government shutdown telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan, terlama dalam sejarah Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. REUTERS/Joshua Roberts

Rakyat Amerika Serikat secara luas menyalahkan Presiden Donald Trump dan Republikan di Kongres atas kebuntuan yang memicu rekor baru atas penutupan pemerintah atau government shutdown terpanjang dalam sejarah Negeri Paman Sam.

Menurut jajak pendapat Washington Post-ABS News yang dirilis Minggu (13/1) seperti dikutip dari Vox, Senin (14/1), lebih dari setengah warga AS atau 53% mengatakan bahwa presiden dan partainya harus menanggung sebagian besar kesalahan atas shutdown. Adapun 29% menunjuk pada anggota Kongres Demokrat, dan 13% lainnya menuturkan bahwa kedua belah pihak harus dimintai pertanggungjawaban karena penutupan pemerintahan yang berlarut-larut. 

Sekitar seperempat dari pemerintah federal telah ditutup selama 23 hari terakhir, setelah presiden dan para pemimpin Kongres gagal berkompromi pada tingkat pendanaan untuk sejumlah lembaga penting. Itu membuat program food stamps (SNAP) dalam posisi berbahaya, taman-taman nasional ditutup dan mendapat serangan vandalisme, serta sekitar 800.000 karyawan federal cuti atau bekerja tanpa upah.

Trump mengklaim bahwa imigrasi ilegal di sepanjang perbatasan selatan dalam kondisi krisis, membenarkan tuntutannya agar Kongres meloloskan dana pembangunan dinding perbatasan sebesar US$5,7 miliar. 

Demokrat menolak memenuhi permintaan pendanaan dinding perbatasan dan mengatakan bahwa mereka tidak akan bernegosiasi lebih lanjut sampai shutdown diakhiri.