Baru dibuka, Taliban perintahkan sekolah anak perempuan ditutup kembali

Penutupan ini membuat anak-anak perempuan merasa sangat sedih, beberapa di antaranya menangis.

Ilustrasi. Pixabay

Kelompok konservatif penguasa Afghanistan Taliban, memerintahkan sekolah menengah atas untuk anak perempuan ditutup kembali kendati baru beberapa jam dibuka pada Rabu (23/3) Penutupan ini membuat anak-anak perempuan merasa sangat sedih, beberapa di antaranya menangis.

Juru Bicara Taliban Inamullah Samangani, membenarkan peristiwa penutupan kembali sekolah tersebut. Namun tidak menjelaskan secara detail alasannya. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pendidikan Aziz Ahmad Rayan menyebutkan mereka tidak berhak berkomentar.

Seperti dilansir AFP, para siswa kembali ke sekolah untuk pertama kalinya sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, dengan berlinang air mata mereka kemudian mengemasi barang-barang dan keluar. "Saya melihat murid-murid saya menangis dan enggan meninggalkan kelas," kata Palwasha, seorang guru di sekolah perempuan Omra Khan di Kabul.

Seperti diketahui ketika Taliban mengambil alih Kabul pada Agustus tahun lalu, sekolah-sekolah ditutup karena pandemi Covid-19. Namun, dua bulan kemudian hanya anak-anak yang berada di kelompok umur lebih rendah yang diizinkan kembali ke sekolah, baik laki-laki maupun perempuan.

Ada kekhawatiran Taliban akan menutup semua pendidikan formal untuk anak perempuan, seperti yang mereka lakukan selama berkuasa dari 1996 hingga 2001. Masyarakat internasional bertindak mengecam hal ini. Salah satunya adalah dengan tawaran lembaga donor untuk membayar guru namun tidak berhasil. Bahkan kebijakan mengembalikan anak-anak perempuan ke sekolah juga dinilai tidak serius.