Tengok tradisi kiwi yang unik sambut Natal di Selandia Baru

Banyak keluarga malah memilih barbekyu sederhana atau piknik di tepi pantai.

Ilustrasi. iStock

Natal di dataran Eropa identik dengan musim salju. Namun, kondisi ini tidak dapat kita temukan ketika berkunjung ke Selandia Baru. Alih-alih menemukan salju dan dentingan lonceng, Natal di Selandia Baru lebih identik dengan Matahari, pasir, dan memanggang daging di halaman belakang rumah.

Namun ada satu yang unik dan tidak akan ditemukan di negara lain, yakni tradisi Natal Kiwi. Selain buah kiwi yang menjadi buah khas Selandia Baru, kamu tidak akan menemukan Natal seperti di dataran Eropa.

Mengutip situs pemerintah nzhistory.govt.nz, Natal di Selandia baru biasanya jatuh di musim panas. Saat itu banyak keluarga masih memasak makan siang dengan panggangan tradisional yang hangat.

Mereka memakan daging kalkun, ham, domba, atau daging sapi, ditambah sayuran panggang dan kentang. Banyak keluarga malah memilih barbekyu sederhana atau piknik di tepi pantai. Sama seperti di Australia, cuaca hangat memiliki pengaruh pada makanan Natal Selandia Baru dengan banyak yang menyajikan makanan laut segar dan makanan lokal alih-alih panggang panas tradisional yang diimpor dari belahan bumi bagian utara yang sedang menghadapi musim dingin.

Jika dalam keluarga memiliki akar Maori, hangi tradisional mungkin ada di menu. Hangi adalah gaya memasak bawah tanah di mana ikan dan ayam, sayuran dan kumara (ubi jalar) dibungkus dengan daun rami (lebih mungkin karung kain dan aluminium foil hari ini). Makanan ditempatkan pada batu panas di bagian bawah lubang di tanah, ditutupi dengan kain basah dan dikubur dengan bumi.