sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tengok tradisi kiwi yang unik sambut Natal di Selandia Baru

Banyak keluarga malah memilih barbekyu sederhana atau piknik di tepi pantai.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 21 Des 2021 20:28 WIB
Tengok tradisi kiwi yang unik sambut Natal di Selandia Baru

Natal di dataran Eropa identik dengan musim salju. Namun, kondisi ini tidak dapat kita temukan ketika berkunjung ke Selandia Baru. Alih-alih menemukan salju dan dentingan lonceng, Natal di Selandia Baru lebih identik dengan Matahari, pasir, dan memanggang daging di halaman belakang rumah.

Namun ada satu yang unik dan tidak akan ditemukan di negara lain, yakni tradisi Natal Kiwi. Selain buah kiwi yang menjadi buah khas Selandia Baru, kamu tidak akan menemukan Natal seperti di dataran Eropa.

Mengutip situs pemerintah nzhistory.govt.nz, Natal di Selandia baru biasanya jatuh di musim panas. Saat itu banyak keluarga masih memasak makan siang dengan panggangan tradisional yang hangat.

Mereka memakan daging kalkun, ham, domba, atau daging sapi, ditambah sayuran panggang dan kentang. Banyak keluarga malah memilih barbekyu sederhana atau piknik di tepi pantai. Sama seperti di Australia, cuaca hangat memiliki pengaruh pada makanan Natal Selandia Baru dengan banyak yang menyajikan makanan laut segar dan makanan lokal alih-alih panggang panas tradisional yang diimpor dari belahan bumi bagian utara yang sedang menghadapi musim dingin.

Jika dalam keluarga memiliki akar Maori, hangi tradisional mungkin ada di menu. Hangi adalah gaya memasak bawah tanah di mana ikan dan ayam, sayuran dan kumara (ubi jalar) dibungkus dengan daun rami (lebih mungkin karung kain dan aluminium foil hari ini). Makanan ditempatkan pada batu panas di bagian bawah lubang di tanah, ditutupi dengan kain basah dan dikubur dengan bumi.

Dibutuhkan tiga sampai empat jam untuk memasak, dan karena Hari Natal adalah hari libur umum di seluruh negeri, keluarga punya waktu untuk memasak dan terhubung. Hasilnya adalah daging dan sayuran lembut diresapi dengan rasa smokey, bersahaja.

Dalam survei pada 2006 yang dilakukan lembaga Reader's Digest terhadap 259 warga Selandia Baru tentang apa arti Natal dan apa yang mereka hargai mayoritas dari mereka yang disurvei mengatakan, mereka merasa baik tentang Natal.

Sementara 38% dari mereka bahkan mengatakan Natal membuat hari-hari menjadi lebih bersemangat. Hanya 10% mengatakan mereka merasa khawatir dan hanya 3% mengakui bahwa Natal justru membuat mereka merasa kesepian.

Sponsored

Untuk pertanyaan di mana lebih suka menghabiskan Natal, sebagian besar tentu saja menjawab di rumah bersama keluarga dekat, keluarga besar, atau keluarga dan teman-teman. Hampir dua pertiga merasa bahwa hal terbaik tentang Natal adalah menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Hanya 10% dari mereka yang disurvei menyarankan bahwa agama adalah hal yang paling penting tentang Natal.

Sementara kepentingan agama Natal dihormati, fokusnya telah bergeser ke hari keluarga. Pasalnya budaya di Selandia Baru tidak seperti di banyak negara lain. Mereka tidak memiliki hari yang disisihkan untuk perayaan keluarga. Menurut Ahli Demografi Sosial Bernard Salt, Natal semakin menjadi hari keluarga bagi warga Selandia Baru.

Berita Lainnya
×
tekid