Tidak ada raut wajah penyesalan pada pelaku penembakan di Selandia Baru

Brenton Tarrant memang tidak bicara saat tampil di pengadilan, namun pelaku penembakan di Selandia Baru itu menatap wartawan dengan intens.

Gambar diambil dari sebuah video yang beredar media sosial, sepertinya diambil oleh seorang pria bersenjata dan diposting langsung saat serangan dilakukan, memperlihatkan ia masuk ke sebuah mesjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). ANTARA FOTO/Social Media Website/Handout via REUTERS TV

Tersangka penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang tidak menunjukkan penyesalan ketika hadir di persidangan. Pria keji bernama Brenton Tarrant (28) menatap awak media dengan seringai di wajahnya.

Tarrant diadili di Pengadilan Distrik Christchurch dan didakwa melakukan pembunuhan. Dia tidak akan diberi ruang untuk membela diri dan persidangan berikutnya akan dilakukan di Pengadilan Tinggi South Island pada 5 April.

Diborgol, tanpa alas kaki, dan mengenakan seragam penjara, Tarrant sama sekali tidak bicara. Tapi dia sempat memberi gestur ibu jari ke bawah, sebuah simbol yang lazim digunakan oleh kelompok-kelompok supremasi kulit putih di seluruh dunia.

Andrew Thomas, wartawan yang meliput persidangan Tarrant menuturkan bahwa tersangka menatap awak media secara intens.

"Dia datang ke pengadilan, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia berdiri di sana menatap langsung awak media ... menyeringai sepanjang penampilannya," jelas Thomas.