Tidak ingin seperti orangtua mereka, Gen Z Eropa tinggalkan alkohol

“Saya memiliki kenangan buruk tentang kakek saya, yang menyalahgunakan alkohol,” kata Tomasz.

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Dari wiski Irlandia, anggur Prancis, hingga bir Jerman, Eropa telah lama terkenal dengan konsumsi alkoholnya.  Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dari 10 negara dengan konsumsi minuman beralkohol terbanyak, sembilan di antaranya berada di Uni Eropa.

Namun hal ini mungkin mulai berubah, terutama di kalangan Generasi Z Eropa, yang semakin mengurangi konsumsi minuman beralkohol atau tidak lagi mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali, karena kekhawatiran terhadap kesehatan mereka atau masalah penggunaan alkohol. Sebuah penelitian di Perancis baru-baru ini menemukan bahwa proporsi anak usia 17 tahun yang tidak pernah mengonsumsi alkohol meningkat berlipat ganda, dari kurang dari 5% menjadi hampir 20% selama dua dekade terakhir.

Tren bebas alkohol membuka pasar baru untuk minuman rendah atau tanpa alkohol, termasuk di salah satu ibu kota bir di Eropa: Jerman.

Bir non-alkohol mengambil alih Jerman
Di Jerman, yang merupakan negara dengan konsumsi bir per kapita tertinggi ketujuh di dunia, popularitas bir non-alkohol meledak di kalangan mereka yang ingin menjalani gaya hidup lebih sehat.

Meskipun wilayah Oktoberfest dan Biergartens masih menjadi salah satu konsumen alkohol tertinggi di dunia, rata-rata konsumsi bir masyarakat Jerman telah menurun drastis. Pada tahun 2022, orang Jerman rata-rata meminum 87,2 liter bir per tahun, dibandingkan dengan hampir 100 liter pada 10 tahun sebelumnya, menurut statistik dari pemerintah Jerman.