Pompeo hingga Hook, pejabat di sekeliling Trump yang doyan perang

Ketiganya kerap mengeluarkan pernyataan agresif menyangkut Iran.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat kembali ke Gedung Putih, Sabtu (14/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Mary F. Calvert

Hengkangnya John Bolton (71) dari pemerintahan Donald Trump pada September 2019 semula dipandang akan memudarkan kebijakan agresif Amerika Serikat dalam urusan luar negerinya. Bolton yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional pada 2018-2019 dicap hawkish atau seorang yang suka berperang.

Namun, kematian Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Quds yang merupakan unit elite Pengawal Revolusi Iran (IRGC), menunjukkan fakta lain. Soleimani bersama dengan komandan militan Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan lima orang lainnya tewas dalam serangan udara AS pada 3 Januari di dekat Bandara Internasional Baghdad.

Tewasnya Soleimani dinilai menunjukkan bahwa pandangan Bolton dan hawkish lainnya tetap berpengaruh dalam pemerintahan Trump.

"Selamat untuk semua yang terlibat dalam pembunuhan Qassem Soleimani. Proses yang panjang ini merupakan pukulan telak terhadap aktivitas-aktivitas Pasukan Quds Iran yang jahat di seluruh dunia. Semoga ini adalah langkah awal menuju perubahan rezim di Teheran," twit Bolton.

Congratulations to all involved in eliminating Qassem Soleimani. Long in the making, this was a decisive blow against Iran's malign Quds Force activities worldwide. Hope this is the first step to regime change in Tehran.