Uni Eropa bantah isu larangan impor sawit

Yang terjadi adalah Uni Eropa hanya akan menghentikan insentif untuk produk dengan jejak penggundulan hutan tinggi.

Ilustrasi / Pixabay

Uni Eropa (UE) membantah isu pelarangan impor produk kelapa sawit ke wilayah Benua Biru. Yang tepat UE hanya akan menghentikan insentif untuk produk dengan jejak penggundulan hutan tinggi (high forest print). Demikian disampaikan anggota delegasi EU untuk Indonesia di Jakarta, Senin (23/9).

"Uni Eropa tidak pernah membuat larangan impor kelapa sawit. Tiap pihak dipersilakan untuk menjual kelapa sawit di Eropa tanpa ada pembatasan apapun," kata Konselor Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup EU Michael Bucki.

Bucki menjelaskan UE kemungkinan tidak lagi memberi insentif bagi perusahaan kelapa sawit yang produknya diperoleh dari penggundulan hutan atau deforestasi.

"Selama 10 tahun terakhir, kami mengalokasikan insentif positif dari penerimaan pajak untuk mensubsidi biofuel (bahan bakar hayati). Namun, kami berpikir ulang, mungkin kami saat itu tidak begitu memperhatikan bahwa tanaman yang dipakai sebagai bahan biofuel itu menyebabkan deforestasi. Kami cuma tidak ingin terlibat (dalam aksi penggundulan hutan)," ujar Bucki.

Kebijakan itu, menurut Bucki, tidak hanya menyasar kelapa sawit, tetapi seluruh tanaman yang memiliki jejak deforestasi tinggi.