Uni Eropa bantu korban tsunami Selat Sunda Rp1,3 miliar

Tsunami Selat Sunda mengakibatkan sedikitnya 425 orang meninggal serta memicu kerusakan infrastruktur yang luas.

Sebuah jam yang menunjukkan waktu kejadian tsunami berada di tengah puing reruntuhan bangunan di Desa Kunjir Lampung Selatan, Lampung, Jumat (29/12/2018). Menurut warga setempat kejadian tsunami pada tanggal 22 Desember lalu tepat pada pukul 21.30 WIB. ANTARA FOTO/Ardiansyah

Uni Eropa memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 80.000 euro atau sekitar Rp1,3 miliar untuk masyarakat di Provinsi Banten dan Lampung yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) 2018.

Berdasarkan keterangan persnya Uni Eropa menyebutkan, dana kemanusiaan yang disalurkan pada Desember ini merupakan tambahan dari bantuan Uni Eropa untuk mengatasi bencana alam yang melanda Indonesia dalam kurun waktu enam bulan terakhir, yakni 650.000 euro untuk bantuan kemanusiaan pascagempa Lombok dan 1,5 juta euro bantuan darurat untuk korban gempa Sulawesi Tengah.

Tsunami Selat Sunda mengakibatkan sedikitnya 425 orang meninggal serta memicu kerusakan infrastruktur yang luas. Sementara, gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pada September menyebabkan lebih dari 2.100 orang meninggal. Ada pun gempa Lombok pada Juli, menewaskan lebih dari 500 orang. 

Dana Rp1,3 miliar tersebut juga akan digunakan untuk mendukung upaya tanggap darurat Palang Merah Indonesia (PMI), seperti dalam pengadaan air bersih, selimut, tenda, pelayanan medis dan kesehatan, serta untuk membantu menciptakan kembali mata pencaharian masyarakat yang hilang.

Uni Eropa melalui Departemen Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan (ECHO) juga telah mengirim ahli bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terdampak tsunami Selat Sunda untuk mengkaji berbagai kebutuhan darurat yang diperlukan.