Pemerintah Hong Kong: Upaya menghentikan kekerasan belum selesai

Presiden China mengakui bahwa situasi Hong Kong pada 2019 adalah yang paling kompleks dan sulit sejak 1997.

Demonstrasi yang diselenggarakan Front Hak Asasi Manusia Sipil di Hong Kong, Minggu (8/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Kepala Sekretaris Hong Kong Matthew Cheung pada Selasa (17/12) mengatakan bahwa dia kecewa dengan kekerasan yang terjadi dalam protes baru-baru ini setelah periode yang relatif damai di kota itu.

Dalam pengarahan pers mingguan, Cheung merujuk ke unjuk rasa pada Minggu (15/12) di mana polisi menembakkan gas air mata kepada demonstran dalam bentrokan pada malam hari. Itu adalah kali pertama gas air mata digunakan dalam dua minggu terakhir.

Pada Minggu malam, sekelompok orang yang mengenakan penutup wajah memblokir jalan-jalan di sekitar Distrik Mong Kok, mendorong polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat.

"Upaya menghentikan kekerasan belum selesai, pemerintah akan terus bekerja. Pada saat yang sama, kita perlu berusaha menyelesaikan permasalahan yang mengakar," kata dia.

Komentar Cheung muncul sehari setelah Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Dalam pertemuan pada Senin (16/12), Xi menawarkan dukungannya serta memuji keberanian Lam memimpin Hong Kong dalam masa-masa yang sulit menyusul protes antipemerintah yang kerap berujung kekerasan.