Warga Palestina terpaksa membunuh anggota 'keluarga' yang berupa pohon zaitun

"Saya sedih. Sulit bagi saya untuk menebang pohon, tetapi saya tidak bisa marah karena ada anak-anak di rumah yang perlu makan.”

Foto: Aljazeera

Ahlam Saqr, 50, menangis di pagi hari ketika putra-putranya mulai memotong dahan pohon zaitunnya untuk dibakar sebagai api untuk memasak, menghangatkan badan, dan memanaskan air untuk mandi.

Yang penting adalah kelangsungan hidup, katanya, agar keluarga tersebut dapat bertahan melewati pemboman Israel yang tiada henti di Gaza. Namun hal itu tidak membuatnya lebih mudah untuk menyaksikan keempat pohon kesayangannya ditebang.

“Rumah itu terasa sangat kosong. Pepohonan mempunyai tempatnya di dalam rumah dan hari menjadi gelap ketika pohon-pohon itu hilang. Kami memiliki kenangan indah bersama mereka,” katanya.

Terpaksa kehilangan 'teman hidup'
Gaza berada di bawah pemboman dan pengepungan brutal Israel yang telah membuat sebagian besar penduduknya mengungsi dan pada saat yang sama menghalangi masuknya bahan bakar, gas untuk kompor, dan kebutuhan penting lainnya.

Di tengah kesengsaraan dan krisis manusia, serangkaian tragedi lain terjadi ketika banyak keluarga terpaksa menghancurkan pohon mereka demi mendapatkan kayu bakar untuk bertahan hidup.