Warganya didiskriminasi, duta besar Afrika protes ke China

Menteri Luar Negeri Ghana Shirley Ayorkor Botchwey mengatakan, dia telah memanggil Duta Besar China untuk menyatakan kekecewaannya.

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di tengah pandemik Covid-19 di Beijing, China, Selasa (7/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Para duta besar Afrika di China dilaporkan menulis surat kepada menteri luar negeri negara itu tentang apa yang mereka sebut sebagai diskiriminasi terhadap orang Afrika di tengah upaya Tiongkok mencegah kebangkitan Covid-19.

Negara-negara Afrika menuntut agar China mengatasi kekhawatiran mereka bahwa orang Afrika, khususnya di selatan Kota Guangzhou, dianiaya dan dilecehkan.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah orang Afrika di Guangzhou mengatakan bahwa mereka telah diusir dari apartemen mereka, dites Covid-19 beberapa kali tanpa ditunjukkan hasilnya, dijauhi, dan didiskriminasi di depan umum. Keluhan tersebut muncul di media lokal dan sosial media.

Surat dari para duta besar menyebutkan, stigmatisasi dan diskriminasi seperti itu menciptakan kesan keliru bahwa coronavirus jenis baru disebarkan oleh orang-orang Afrika.

"Kelompok duta besar Afrika di Beijing menuntut penghentian segera uji paksa, karantina, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya yang terhadap orang-orang Afrika," sebut surat yang dikirim ke Menlu China Wang Yi tersebut.