WHO ingatkan ancaman campak di tengah pandemik Covid-19

Hampir 10 juta orang terinfeksi campak pada 2018, dengan fatalitas 140.000.

Ilustrasi vaksinasi / Pixabay

Lebih dari 117 juta anak terancam kehilangan imunisasi campak di tengah pandemik Covid-19 yang memaksa penerapan social distancing dan mengakibatkan penumpukan tekanan pada layanan kesehatan. Demikian peringatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (14/4).

Menurut Measles & Rubella Initiative (M&RI), yang didukung oleh WHO, UNICEF dan lainnya, kampanye imunisasi campak di 24 negara telah ditunda, dan lebih banyak lagi akan ditangguhkan. Hal tersebut berpotensi menempatkan anak-anak di 37 negara dalam risiko.

"Jika pilihan yang sulit untuk menghentikan vaksinasi dibuat menyusul penyebaran coronavirus jenis baru, kami mendesak para pemimpin untuk mengintensifkan upaya melacak anak-anak yang tidak divaksinasi sehingga populasi yang paling rentan dapat diberikan vaksin campak segera setelah memungkinkan," ujar kelompok itu. 

"Meskipun kita tahu akan ada banyak tuntutan pada sistem kesehatan dan pekerja garis depan selama dan di luar ancaman Covid-19, memberikan seluruh layanan imunisasi, termasuk vaksin campak, sangat penting untuk menyelamatkan jiwa."

Pandemik coronavirus jenis baru telah menyebabkan lebih dari 119.000 orang di seluruh dunia meninggal dan membuat banyak negara menerapkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah demi menghentikan penyebaran virus.