Alasan menjadi jomlo dan imbas menunda pernikahan

Dalam Statistik Pemuda Indonesia 2019, BPS mencatat tren persentase pemuda yang sudah menikah terus melorot sejak 2014.

Ilustrasi jomlo. Alinea.id/Bagus Priyo.

Lama menjomlo, akhirnya Selvester Constantine mendapatkan calon istri. Pria lajang berusia 35 tahun itu berkenalan pertama kali dengan Lucia lewat jasa Komunitas Jomblo Katolik (KJK). Selvester lama menjomlo lantaran ingin menemukan pasangan yang seiman.

“Saya ingin menikah di depan altar, jangan sampai pindah agama,” kata pemuda yang tinggal di Karawaci, Tangerang itu saat dihubungi reporter Alinea.id, Minggu (13/12).

Pasangan seagama dan meningkatnya jumlah lajang

Di dalam KJK berhimpun ribuan lajang beragama Katolik. Berdiri sejak 2009, komunitas ini bertujuan mengumpulkan pemuda, laki-laki dan perempuan, yang belum menikah untuk dipertemukan dengan pasangan yang seiman.

Menurut Ketua KJK regional Jakarta, Mega Ruhapi Salata, calon anggota harus berusia antara 23 hingga 50 tahun, belum pernah menikah, dan tentu saja beragama Katolik. Ia mengatakan, anggota KJK mayoritas berusia 28 hingga 33 tahun, lebih dari separuhnya perempuan.