Sosial dan Gaya Hidup

Apakah makan mi instan buruk bagi Anda?

Mi instan sangat populer karena harganya terjangkau dan membuatnya mudah.

Kamis, 24 Juli 2025 09:00

Mi instan merupakan salah satu makanan cepat saji yang sangat populer di seluruh dunia. Rasanya yang gurih, harganya yang terjangkau, serta kemudahan dalam penyajian membautnya menjadi pilihan banyak orang—terutama saat waktu atau bahan makanan terbatas.

Namun, meskipun mengonsumsi mi instan dalam jumlah sedang umumnya tidak berbahaya, penting untuk memahami kalau mi instan memiliki nilai gizi yang rendah. Konsumsi yang terlalu sering telah dikaitkan dengan pola makan yang buruk dan potensi risiko bagi kesehatan jangka panjang. Berikut fakta terkait mi instan, dikutip dari Healthline.

Tinggi natrium

Satu porsi mi instan rata-rata mengandung 861 miligram natrium, atau hampir separuh dari batas asupan harian yang disarankan. Jika Anda makan satu bungkus sekaligus, maka Anda mengonsumsi 1.722 miligram natrium—jumlah yang cukup besar.

Asupan natrium yang tinggi dapat berbahaya, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap garam. Kelompok yang paling rentan terhadap efek ini adalah orang berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga hipertensi. Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Rendah kalori, protein, dan serat

Dengan hanya rata-rata 188 kalori per porsi, mi instan termasuk makanan berkalori rendah. Meski terlihat “ramah” untuk diet, kandungan protein dan seratnya sangat rendah. Protein maupun serat berperan penting dalam menahan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang. Protein membantu mengurangi nafsu makan, sedangkan serat bergerak lambat di saluran cerna, menjaga rasa kenyang lebih lama.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait