Selangkah lagi, APMS Kalayang menjadi kereta tanpa masinis pertama di Indonesia

Sistem CBTC memungkinkan APMS Kalayang tersebut akan menjadi moda transportasi kereta full driverless (tanpa masinis) pertama di Indonesia.

Sistem CBTC memungkinkan APMS Kalayang tersebut akan menjadi moda transportasi kereta full driverless (tanpa masinis) pertama di Indonesia. Foto LEN Industri.

Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT Eniya Listiani Dewi, didampingi Direktur Operasi I PT Len Industri (Persero), Linus Andor M Sijabat menjajal sistem driverless pada skytrain atau APMS (Automatic People Mover System) Bandara Soekarno Hatta dalam rangka kegiatan akhir audit teknologi CBTC (Communication-Based Train Control) oleh BPPT, di Tangerang (20/07).

Sistem CBTC memungkinkan APMS Kalayang tersebut, menjadi moda transportasi kereta full driverless (tanpa masinis) pertama di Indonesia yang dapat memberikan keamanan, kenyamanan, dan keandalan bagi para penumpang di bandara.

Peninjauan ruang OCC (Operation Control Center) untuk memantau uji ketahanan (endurance test) operasi driverless APMS Kalayang, yang sedang menjalankan empat train set Kalayang secara otomatis dari terminal T1 ke terminal T3 dan sebaliknya secara looping terus menerus dan melihat peralatan trackside CBTC di ER (Equipment Room).

"Tim BPPT membantu audit dari sistem perkeretaapian di kalayang ini. Kami sudah melihat performa, sistem dan seluruh aspek. Beberapa waktu yang lalu saya dilapori tim yang menguji, ada beberapa prosedur yang perlu diperbaiki, terus sudah ditangani dengan baik. Dan kali ini sudah clear semua, sehingga kami bisa mengeluarkan rekomendasi teknis dari BPPT," jelas Eniya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/7).

Setelah dari audit ini mendapatkan rekomendasi dari BPPT, selanjutnya dilanjutkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. APMS Kalayang Bandara Soekarno Hatta akan menjadi moda kereta full driverless pertama di Indonesia yang memberikan keamanan, kenyamanan, dan keandalan bagi para penumpang di bandara.